Kecelakaan maut di kawasan Tugu Tani, Minggu 22 Januari 2012, berada
di depan Gedung Kementerian Perdagangan. Namun, kamera pengintai (CCTV)
yang ada di sana tak banyak membantu.
Polisi mengatakan, CCTV di Kementerian Perdagangan tidak terlalu
membantu polisi menemukan titik terang kecelakaan maut yang menewaskan 9
orang tewas tersebut.
“Di sana ada CCTV di sekuriti gedung Kementerian Perdagangan, tetapi
itu tidak signifikan,” kata Kepala Subdit Penegakan Hukum Direktorat
Lalu lintas Polda Metro Jaya AKBP Sudarmanto di Jakarta, 26 Januari
2012.
Sudarmanto mengatakan, ada tiga CCTV di Kementerian yang saat ini
masih dipelajari. “CCTV pertama hanya terlihat banyak mobil berhenti
karena banyak kendaraan yang menyaksikan kecelakaan tersebut, CCTV kedua
gambarnya remang-remang dan CCTV ketiga tidak ada akses ke jalan raya,”
kata Sudarmanto.
Karena tidak terlalu menghasilkan titik terang, polisi lebih
mengandalkan keterangan para saksi yang berada di tempat kejadian
kecelakaan.
“CCTV tidak signifikan jadinya kami akan tetap periksa saksi-saksi
saat di tempat kejadian, sampai dengan hari ini telah diperiksa 15
saksi. Dan hari ini pemeriksaan saksi masih berlanjut,” ujar Sudarmanto.
Musibah Minggu lalu terjadi saat mobil Xenia B 2478 XI oleh Afriyani
Susanti tiba-tiba oleng dan menabrak 13 pejalan kaki di trotoar,
termasuk mereka yang baru pulang futsal dari kawasan Monas. Sembilan
orang di antaranya tewas.
Saat ini Afriyani telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Ia dikenakan tuduhan berlapis: menyetir tanpa STNK dan SIM, merusak
fasilitas umum, dan menghilangkan nyawa 9 orang dalam kecelakaan maut di
kawasan sekitar Tugu Tani, Jakarta Pusat. Juga menyetir dalam kondisi
terpengaruh narkoba.
Dia dijerat pasal berlapis terkait Undang-undang Nomor 22 tahun 2009
tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan. Ancaman hukuman enam tahun
penjara dan denda Rp12 juta membayangi masa depan perempuan 29 tahun
itu.
MONITOR CCTV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar